Pengurus LPA NTB melakukan silaturrahim dengan Wabup KLU, Danny Karter Febrianto, Kamis (11/1). Pertemuan serangkaian rencana program BERANI yang akan menyasar lima desa di Lombok Utara.
Hadir Ketua LPA NTB, H. Sahan SH bersama jajaran pengurus serta sejumlah pejabat Dinsos PPA KLU dan Kabid P2M Bappeda KLU. Sebanyak lima desa yang menjadi sasaran program merupakan desa yang rentan terhadap perkawinan anak.Program itu sendiri fokus pada pencegahan perkawinan anak.
“Kegiatan ini berupaya meminimalisir perkawinan anak, ” kata H. Sahan.
Wabup KLU Danny Karter Febrianto mengatakan apa yang akan dilakukan LPA NTB merupakan bentuk kepedulian terhadap generasi muda. Apalagi masalah anak merupakan persoalan hulu.
Karena itu Wabup mendorong program bisa dikolaborasikan dengan berbagai pihak untuk melengkapi puzzle yang masih bolong.
“Perkawinan anak jadi hulu persoalan di KLU. Walau lima desa yang menjadi sasaran, bukan tidak mungkin diduplikasi di desa lain karena banyaknya sumber daya yang bisa dimanfaatkan, ” paparnya.
“Kalau program berhasil dan menyentuh, kenapa tidak diduplikasi sehingga bisa menyebar di 43 desa, ” harap Danny yang sangat antusias menyambut program BERANI di daerahnya.
Dari aspek regulasi, Wabup menilai wajib dilakukan pembuatan Perdes di seluruh desa karena perlindungan anak menjadi masalah mendesak. Ia bersedia menginstruksikan Perdes tersebut untuk seluruh desa di KLU.
Wabup Danny mengatakan banyak sektor yang bisa dilibatkan agar kasus perkawinan anak bisa tuntas. Namun, kata dia, semua harus duduk bersama melakukan langkah di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan dan lain-lain.
Diharapkan, sejak SD anak-anak sudah punya pemikiran bahwa pendidikan yang bisa mengubah keadaan ke depan. Karena itu, sejak awal harus memberi motivasi anak memproteksi agar tidak nikah dini. ds