Kepala DP3AP2KB NTB melakukan silaturrahim ke Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB, Selasa (30/1), berkenaan dengan kian maraknya perkawinan anak.
Pertemuan berlangsung hangat membicarakan strategi pencegahan perkawinan anak.
Ketua LPA NTB, H. Saham, SH, mengemukakan berbagai langkah terutama pada 15 desa di Lombok yang akan menjadi pilot project.
Sahan mengatakan hal terpenting yakni prilaku antara anak dan orangtua. Dalam lautan itu akan perbanyak sosialisasi. Tidak oleh berhenti di masyarakat.
Orangtua tidak paham usia anak dan jika terjadi kecelakaan pun tidak dipahami cara mengatasinya.
“Malah pemenuhan hak anak kecil sekali. Ada kades yang nyatakan nol perkawinan anak. Setelah dicek ke puskesmas justru banyak. Dikiranya tidak terdeteksi. Padahal di puskesmas, ” ujar Kadis DP3AP2KB NTB, Dra. Nunung Triningsih.
Menurutnya, pemberian pemahaman kepada masyarakat lebih penting. Namun, lingkungan keluarga sangat menentukan.
Sementara ini anak merasa sering dimarah di satu sisi, disisi lain merasa masalahnya akan selesai dengan menikah. Ian