Sosialisasi Parenting di Desa Aik Bukak

Sosialisasi parenting berlangsung di Desa Aik Bukak, Lombok Tengah, Minggu, 9 juni 2024, diikuti 32 warga masing masing 11 laki-laki dan 21 perempuan.

Sedangkan unsur peserta TP.PKK Desa Aik Bukak, Sekdes, toma, kader posyandu, IRT , masyarakat, remaja, dan guru. Hadir sebagai fasilitator desa Septema dan kader kabupaten Lalu Ahmad Fathoni.

Dalam dialog mengemuka berbagai pendapat. Salah seorang anggota PKK desa, Aru Purwaningsih, mengungkapkan salah satu pemicu pernikahan anak adalah keinginan orang tua untuk menikahkan anaknya dengan alasan bisa mengurangi beban. Selain itu, terkadang anak juga menikah karena sama-sama suka.

Fasilitator desa, Septema, mengatakan orang tua perlu menanamkan pengetahuan/edukasi tentang pentingnya pemahaman dampak buruk perkawinan anak, baik kepada anak, orang dewasa maupun orang tua terutama dalam mendidik dan mengasuh anak.

Seorang pendidik, Solatiah, mempertanyakan cara mengatasi anak yang tantrum dan orang tua yang cerewet suka marah-marah?

Menurut Septema, anak tantrum sama dengan orang tua tantrum atau sama-sama belum terpenuhi keinginan mereka.

“Sehingga setiap memiliki keinginan, si anak harus menjadikan tangisan sebagai senjata dan omelan orang tua sering menjadi bumerang bagi anak untuk memilih keluar rumah mencari ketenangan dan kenyamanan, ” paparnya.

Oleh sebab itu, kata dia, penting untuk sama-sama berperan pada saat anak tantrum. Misalnya, tidak selalu menuruti kemauan anak jika dalam keadaan menangis.

“Jangan memberikan reward kepada anak jika ingin si anak melakukan sesuatu karena itu juga bisa menyebabkan anak tidak mau menuruti orang tua jika tidak diberikan reward, ” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *