LPA NTB, Gawe Gubuk Layanan Integrasi Perlindungan Anak, Pencegahan Perkawinan Anak berlangsung di Desa Aik Dewa, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Rabu (25/6). Kegiatan itu dipuji utusan Bappenas.
Acara dibuka Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin. Hadir pula pada kegiatan itu peserta Joint Mission BERANI II yang terdiri dari utusan dari Kemendagri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bappenas, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Kemenkes, Sekretaris NPCU, Kedutaan Besar Kanada, Unicef, UNFPA dan UN Women.
Diwarnai tari Rudat dan lagu Nyesel Merariq Kodeq, pada Gawe Gubuk digelar pula berbagai layanan dari sejumlah OPD yang berkaitan dengan layanan anak rentan dan pencegahan perkawinan anak. Pun konsultasi hukum, dialog aspirasi bersama wakil rakyat dan gelaran bazar PKK.
Kepala Desa Aiq Dewa, Sosiawan, dalam laporannya memaparkan berbagai terobosan yang dilakukan selama masa pendampingan LPA NTB dalam program Berani II. Diantaranya, berhasil melakukan pencegahan perkawinan anak di desanya.
Direktur Keluarga Pengasuhan Perempuan dan Anak Bappenas, Qurrota A’yun, dalam sambutannya mengatakan sudah melakukan dialog dan workshop pada joint mission Berani II. Banyak masukan dan catatan penting terkait isu perkawinan anak yang diantaranya dipengaruhi faktor ekonomi.
Ia memuji Gawe Gubuk yang berlangsung sekaligus dari kegiatan ini belajar bagaimana kolaborasi dan sinergi dilakukan.
“Gawe gubuk menjadi contoh memberikan layanan terintegrasi kepada masyarakat. Sangat penting Gawe Gubuk bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain, ” ujar Qurrota A’yun seraya memuji pula peran serta PKK di Lombok Timur yang membuat koordinasi dari kabupaten hingga level desa.
Hal yang diharapkan adalah mendorong semua pihak agar aktif sehingga terjadi perubahan prilaku dalam pencegahan perkawinan anak
Ketua PKK NTB, Sinta Aghatia, yang diwakili Bidang 1, mengemukakan, melalui pendekatan komunitas program ini sudah berjalan.
“Ini sejaln PKK dalam memberdayakan keluarga, ” katanya seraya berharap ada keberlajutan karena membantu dalam kerja pemberdayan keluarga. .
Sedangkan Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, mengemukakan secara kemanusiaan tak ada yang membolehkan kekerasan pada perempuan dan anak.
Kata Bupati, Lombok Timur dengan 254 desa dan kelurahan yang dihuni 1, 4 juta jiwa tidak boleh ada kekerasan pada perempuan dan anak.
“Kalau ada anak bawah umur mau nikah jangan nikahkan. Pemkab dukung program pencegahan perkawinan anak, ” tegasnya.
Gawe Gubuk diwarnai penyerahan sembako untuk 30 anak stunting, beasiswa apresiasi kepada 126 siswa berprestasi dari Pemdes Aik Dewa. layanan pos bantuan hukum Bale Mediasi dan kegiatan lain.Ian