LPA NTB, Gawe Gubuk layanan integrasi pencegahan perkawinan anak berlangsung di Desa Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Rabu (10/9). Gawe Gubuk dilaksanakan LPA NTB atas dukungan penuh dari UNICEF – Pemerintah Canada dan Pemerintah Australia (DFAT) melalui Program BERANI II. Kegiatan dirangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan HUT Desa Paokmotong.
Hadir Wakil Bupati Lombok Timur, Edwin Hadiwijaya, TP PKK Provinsi NTB dan TP PKK & GOW kabupaten Lombok Timur, serta LPA NTB dan kabupaten. Acara yang juga dihadiri sejumlah OPD layanan tingkat kabupaten itu diwarnai dengan pencerahan agama berupa tausyiah dari tokoh agama setempat.
Sementara itu, berbagai jenis layanan diberikan seperti di bidang kesehatan, pendidikan, layanan dokumen kependudukan, penyuluhan hukum, dan sosialisasi pencegahan perkawinan anak. Disamping itu pemberian bantuan digelontorkan kepada anak yatim.
Kepala Desa Paokmotong, Suherman, mengatakan ribuan warga terlayani dalam Gawe Gubuk seperti di bidang kesehatan terkait stunting dan pengaktifan 600 pemilik BPJS kesehatan. Dibagikan juga bantuan sembako kepada 293 anak yatim. Pun berlangsung layanan dokumen kependudukan seperti KTP, KK, akta kelahiran, dan lain-lain.
Suherman dalam laporannya menyebutkan bahwa Desa Paokmotong merupakan desa padat dengan 17.426 jiwa penduduk, terdiri dari suku Jawa, Sasak, Sumbawa dan Bima. “Itu pertanda mereka nyaman di Lombok. Bahkan suku Sasak yang ada saja memiliki 17 bahasa. Hal ini tidak mengurangi semangat dalam memberikan pelayanan,” paparnya.
Menurutnya, santunan anak yatim menggunakan dana APBDes yang digelontorkan setiap tahun. “Bagaimana masalah anak yatim terselesaikan, minimal dilakukan sekali setahun,” ujarnya seraya menambahkan pihaknya pun mencoba membantu anak-anak dan remaja melalui berbagai kegiatan.
Ia mengemukakan Gawe Gubuk yang menjadi bagian Program Berani II mengandung makna yang istimewa karena masyarakat bisa terlayani kebutuhan dasarnya di desa. Ada nilai efisiensi dalam pemenuhan hak-haknya yang sangat membantu masyarakat. Ia menyebut pengurusan KTP secara reguler memerlukan uang transport menuju kantor camat namun dalam Gawe Gubuk pengeluaran berhasil ditekan.
Jufri, salah seorang ketua RT di Desa Paok Motong mengaku sangat terbantu dengan layanan yang semakin dekat. Hal serupa dikemukakan salah seorang warga penerima manfaat, Mulaimi, yang mengaku menerima informasi kegiatan itu dari pengumuman yang disampaikan melalui corong masjid.
“Kegiatan ini sangat baik dan sangat membantu kami sebagai warga,” katanya. ian