80 Remaja Ikuti ToT Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak
LPA NTB – Lombok Tengah, 9 Juli 2025 – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah bekerja sama dengan Bapperida, DP3AKB, LPA NTB, dan didukung program Canada – UNICEF BERANI II, menggelar kegiatan Training of Trainer (ToT) Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak selama dua hari, 9–10 Juli 2025, di Ballroom Kantor Bupati Lombok Tengah.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Lombok Tengah, H. Lalu Firman Wijaya, ST., MT., yang dalam arahannya menegaskan bahwa kondisi perkawinan anak di Lombok Tengah sudah masuk kategori darurat. “Fenomena ini ibarat gunung es. Data dari Dinas Kesehatan dan DP3AKB mencatat ada 1.900 remaja yang memeriksakan kehamilan di layanan kesehatan. Namun, hanya sekitar 22 kasus yang tercatat sebagai kasus perkawinan anak hingga Juli 2025. Ini hanya sebagian kecil dari yang sebenarnya terjadi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sekda menekankan perlunya aksi yang masif dan kolaboratif dalam pencegahan, serta menyampaikan slogan lokal yang mengena dan mudah diingat oleh generasi muda:
“Ndeqk yaq merariq kodeq, laun nyesel seumur urip!”
(Jangan menikah muda, nanti menyesal seumur hidup!)
Duta PPA Disiapkan untuk Menjangkau 88 SMP
Kepala Dinas DP3AKB Lombok Tengah, H. Kusriadi, SKM., M.Kes, dalam laporan kegiatan menyampaikan bahwa ToT ini bertujuan untuk melatih 80 remaja sebagai Duta Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak (Duta PPA). Para peserta berasal dari unsur Forum Anak, Duta Genre, Finalis Putri Mandalika, dan Remaja Pita Putih.
“Duta PPA yang telah mendapatkan pelatihan akan melakukan sosialisasi ke 88 SMP se-Kabupaten Lombok Tengah. Mereka tidak hanya membawa informasi, tetapi juga menjadi penggerak perubahan di lingkungan sekolah dan komunitasnya,” jelas Kusriadi.
Bekal Pengetahuan Reproduksi dan Peran Remaja
Selama pelatihan, para peserta mendapatkan materi dasar tentang kesehatan reproduksi remaja dari dr. Gusti Nyoman Sutama, Sp.OG, serta strategi komunikasi dan fasilitasi remaja. Materi ini dikemas dengan pendekatan interaktif, berbasis cerita dan praktik baik dari lapangan, agar para duta mampu menyampaikan pesan secara efektif dan sesuai konteks remaja.
Kegiatan ini menjadi awal dari rangkaian program PPA Goes to School, yang akan dilaksanakan setiap hari Sabtu mulai Juli hingga Oktober 2025, dengan target lebih dari 17.000 siswa SMP di Lombok Tengah.
Dengan semangat kolaborasi dan keterlibatan remaja, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah berharap angka perkawinan anak dapat ditekan secara signifikan, dan anak-anak dapat menikmati haknya untuk tumbuh, belajar, dan berkembang secara optimal.