LPA NTB, Lombok Barat, 12 Juli 2025 – Sebanyak 865 santri baru Pondok Pesantren Al Aziziyah Kapek, Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat (372 santri putri dan 493 santri putra) mengikuti kegiatan Masa Orientasi Santri Baru (MOSB) yang salah satu materinya mengangkat isu penting: pencegahan bullying di lingkungan pesantren.
Materi ini disampaikan oleh tim narasumber dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi NTB, yaitu Sukran Ucok, Warniati, dan Harniati. Sukran Ucok memaparkan tentang definisi anak, kewajiban anak, serta pengertian dan jenis-jenis bullying. Warniati melanjutkan dengan menjelaskan hak-hak anak, penyebab serta dampak bullying, dan cara deteksi dini korban. Sementara Harniati mengangkat pentingnya sistem pelaporan serta berbagi pengalaman penanganan kasus bullying di NTB.
Kepala MA Ponpes Al Aziziyah Kapek, Ustadz H. Ridwan Muhammad, menyampaikan bahwa penguatan pemahaman santri terkait bullying adalah bagian dari upaya konkret pondok pesantren dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah anak. Ia juga menyatakan bahwa upaya administratif menuju status Pesantren Ramah Anak (PRA) akan terus dikomunikasikan dengan pimpinan yayasan.
Sekretaris LPA NTB, Sukran Ucok, mengapresiasi langkah-langkah yang diambil pengelola pesantren dan mendorong kelanjutan program edukatif semacam ini. “Antusiasme para santri luar biasa. Banyak pertanyaan kritis dan reflektif dari mereka yang menunjukkan kesadaran dan kepedulian terhadap isu ini,” ungkapnya.
Ustadzah Nuraini, salah satu pengasuh santri, juga menyampaikan tanggapan positif atas pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, materi disampaikan dengan sangat baik dan mampu membangkitkan semangat serta keingintahuan para santri.
LPA NTB – Sosialisasi Cegah Bullying kepada 865 Santri Ponpes Al Aziziyah Kapek – Gunungsari Lombok Barat
