Dewan Pengurus dan Pengawas LPA NTB Bahas Penguatan dan Arah Strategis Program 2025–2030

Mataram, Kamis, 9 Oktober 2025 
Dewan Pengurus Lembaga Perlindungan Anak Nusa Tenggara Barat (LPA NTB) periode 2025–2030 menggelar rapat koordinasi bersama Dewan Pengawas. Pertemuan ini dihadiri oleh H. Lalu Anis Mujahid Akbar selaku Dewan Pengawas, H. Sahan, S.H., serta 12 orang anggota Dewan Pengurus LPA NTB.

Rapat membahas perkembangan terkini sejumlah program yang sedang dijalankan, di antaranya Program BERANI II (didukung oleh DFAT, Canada, dan UNICEF) yang berfokus pada pencegahan perkawinan anak serta pencegahan praktik P2GP/FGM (sunat perempuan), kemudian Program STRIVE yang menyoroti isu ekstremisme berbasis kekerasan di NTB, serta pembaruan terkait keuangan program dan penguatan kelembagaan LPA NTB.

Dalam kesempatan tersebut, Dewan Pengawas, H. Lalu Anis Mujahid Akbar (Miq Anis), memberikan sejumlah catatan dan rekomendasi strategis untuk peningkatan kualitas pelaksanaan program ke depan.

Rekomendasi Dewan Pengawas LPA NTB – Miq Anis

Program BERANI II dan FGM, dengan kapasitas yang dimiliki LPA NTB, perlu terus memperkuat sistem pelaporan (reporting) agar dapat memperluas perspektif, memperdalam pemahaman, dan menghadirkan pendekatan baru yang lebih tajam serta menarik bagi para pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan (stakeholders).

LPA NTB juga diharapkan mulai mengembangkan potensi internal dengan menyusun strategi yang memastikan keberlanjutan program serta membuka peluang replikasi model intervensi di wilayah lain.

Untuk 15 desa intervensi, idealnya kini telah mencapai kemandirian dan pelaksanaan kegiatan dapat diserahkan kepada PATBM. LPA NTB akan tetap berperan dalam monitoring program guna memastikan keberlanjutan desa sebagai Desa Tangguh dan Berkelanjutan (Sustainable Villages).

Selain itu, Miq Anis menekankan pentingnya riset berbasis data sebagai dasar untuk pengembangan dan replikasi program. Pendekatan berbasis data diyakini akan meningkatkan daya tarik program di mata donor dan stakeholders lainnya.

Terkait Program STRIVE, perlu dipastikan adanya baseline data yang jelas dan disusun secara ringkas agar dapat menjadi rujukan dalam menunjukkan fondasi serta arah program.

Selanjutnya, dalam pelaksanaan setiap program, perlu dilakukan evaluasi berkala untuk menilai kemajuan (progress) dan capaian terhadap indikator keberhasilan (success indicators). Evaluasi ini penting untuk memastikan apakah program telah berjalan sesuai target atau masih memerlukan penguatan pada tahap tertentu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *