Cegah Perkawinan Anak, Jangan Lawan Persepsi Masyarakat Lokal

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga, menegaskan dalam mencegah perkawinan anak jangan sampai melawan persepsi masyarakat lokal.

Menerima audiensi LPA NTB, Kamis (2/5) di Hotel Santika Mataram, Bintang menegaskan banyak pihak yang bisa diajak berkolaborasi di daerah seperti tokoh-tokoh kunci yang berperan penting dalam pencegahan perkawinan anak.

Namun, ia berharap dalam berbagai pendekatan agar menyesuaikan dengan narasi lokal. Bintang menyebut adanya narasi pendewasaan usia kawin. Ketika istilah pencegahan perkawinan anak dinilai kurang menarik, bisa disesuaikan.

“Kalau pencehahan perkawinan anak dipermasalahkan bisa diubah asal tujuan tercapai, ” katanya seraya menyebut semangat NTB sudah luar biasa.

Bintang menyontohkan kasus di Daerah Wajo yang semula dikenal marak perkawinan anak. Setelah melakukan pendekatan lewat bupati, Kades, iman masjid dan MUI, berbagai inovasi dilakukan.

“Ada sanksi sosial. Tokoh adat tak mau hadir jika ada (undangan) perkawinan anak, ” ucapnya.

Hasilnya, jika semula kasus di Wajo mencapai 668, tahun2023 tinggal 77 kasus.

Contoh lain di Bone, Kades bisa menihilkan angka perkawinan anak melalui sosialisasi . “Praktik baik yang disuarakan bisa menjadi inspirasi daerah lain, ” cetusnya. Ian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *