PKK Dukung Berani II Entaskan Masalah Perkawinan Anak

Pj.Ketua Tim PKK Lotim, Hj.Nurhidayati, memaparkan tahun 2023 terjadi sebanyak 1.113 kasus kehamilan remaja di Lotim. Kendati data diperoleh dari Faskes itu turun namun masih tergolong tinggi.

Memberi pengarahan pada pelatihan Chield Safeguarding bagi guru di Aula Bappeda Lotim, Rabu (22/5), Hj. Nurhidayati mengemukakan kehatan reproduksi dan perkawinan anak menjadi bagian kekerasan anak yang jadi fokus PKK. Hadir Kabid P2M Bappeda Lotim, Khairul Fatehi, Sekretaris LPA NTB dan sejumlah guru.

Ia memaparkan persalinan usia anak di Lombok Timur mencapai 755 kasus. Jumlah ini lebih kecil dari kehamilan karena ada kehamilan remaja yang tidak berakhir ke persalinan.

Namun,kata dia, fakta-fakta itu menunjukkan perempuan sebagai mesin produksi anak-anak di masa datang. Terjadi aborsi mencapai 24 kasus disamping banyak kasus serupa yang belum terlacak.

Selain kasus kekerasan seperti seks pranikah yang diakui sendiri oleh 23 orang anak, kasus obesitas (368), kurang energi kronis dan lain lain masih mengemuka.
“Ini perlu diatasi mengingat mereka akan menjadi generasi penerus, ” ujarnya seraya berharap data akan menurun agar bisa optimis.

Menurut Nurhidayati, problem tersebut menjadi tugas semuanya seperti satuan pendidikan.

“Dengan banyak pihak bersinergi kegiatan akan berujung pada perlindungan anak yang lebih optimal, ” katanya.

Sementara itu, di lingkungan pendidikan, Pj. Ketua PKK Lotim memaparkan kasus kekerasannya mencapai sekira 35 persen yang dilakukan dengan pola berkelompok.
Selaku tim PKK pihaknya menjadikan isu-isu itu sebagai program prioritas yang ditangani melalui nonton bareng dan talkshow bersama anak anak. Film yang ditonton terkait kondisi masyarakt lokal.
Ia berharap program Berani II tidak hanya fokus di lima desa tetapi juga menjalar ke desa lain.

“Karena persiapan hari ini adalah investasi kita ke depan untuk masa datang, ” ujarnya.ds

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *