TOT Pengasuhan Positif Berani II

Program pencegahan perkawinan anak akan terkendala jika tidak didukung oleh kepala desa dan masyarakat.

Hal itu dikemukakan Ketua TPKK Lombok Tengah, Baiq Nurul Aini Pathul Bahri, pada TOT Pengasuhan Positif, Rabu (29/5). Hadir 15 kader desa, PKK, Posyandu dan kader KB.

Kegiatan yang diinisiasi LPA itu merupakan rangkaian dari Program Berani II. Program ini melibatkan Kedutaan Canada dan tiga lembaga PBB yakni UNICEF (United Nations International Children’s Emergency Fund), UNFPA (United Nations Population Fund) dan UN Women (United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women).

Unicef dan LPA NTB khususnya, fokus pada isu pencegahan perkawinan anak yang menyasar 15 desa di tiga kabupaten. Sebanyak lima desa yang menerima dampingan di antaranya berada di Kabupaten Lombok Tengah.

Dalam pertemuan TOT itu mengemuka bahwa pengasuhan positif diperlukan dikarenakan acap kali kondisi di rumah tidak menyenangkan. Akibatnya,anak-anak ingin keluar dari situasi yang tidak diinginkan yangpada akhirnya banyak hak anak yang tidak terpenuhi.

Ketua TPKK Loteng, Baiq Nurul Aini, mengemukakan sekira 20%-30% programnya saat ini berkenaan dengan pencegahan perkawinan anak dan stunting. Kata dia, salah satu penyebab terjadinya stunting adalah lingkungan yang kumuh. Selain itu, 70% stunting disebabkan pasangan yang menikah di usia anak.

“Sehingga anak mendapatkan pola asuh yang tidak stabil menyebabkan pertumbuhan anak yang tidak seimbang,” urainya seraya mengajak masyarakat menurunkan angka stunting dan pernikahan anak dengan cara sama-sama menjaga dan membentuk Duta Genre di masing-masing desa.

Baiq Nurul Aini juga menyinggung kegiatan posyandu remaja yang diharapkan melibatkan remaja. Pasalnya, ketika orang tua yang mengingatkan anak, kemungkinan tidak didengarkan cukup besar.

“Siapa tahu jika teman sebaya yang mengingatkan mereka bisa mendengarkan,” cetusnya sambil berharap program yang dijalankan membawa perubahan.

Dalam TOT Pengasuhan Positif yang disampaikan fasilitator Julia dan Bajang Toni itu dibahas topik pengasuhan positif, pentingnya pendidikan dan pencegahan perkawinan anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *